--> Skip to main content

Trunking dan menghubungkan antar VLAN yang berbeda pada cisco packet tracer

Rocky PA - Setelah beberapa artikel yang telah kita buat tentang mengkonfigurasi DHCP Server dan VLAN, maka sekarang kita akan mengkombinasi beberapa artikel yang kita buat, dan untuk topologi yang ini akan sedikit kita tambah.



okee kita akan menentukan terlebih dahulu

- untuk TU memiliki IP 192.168.5.0/24 | Vlan ID 5

- untuk DOSEN memiliki IP 192.168.6.0/24 | Vlan ID 6

- dan untuk Administrasi memiliki IP 192.168.7.0/24 | Vlan ID 7

 

Langkah pertama kita akan mengkonfigurasi di router. 


===== Membuat IP Address pada VLAN dan encapsulation dot1q =====
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0.5
Router(config-subif)#encapsulation dot1q 5
Router(config-subif)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#ex
Router(config)#int fa0/0.6
Router(config-subif)#encapsulation dot1q 6
Router(config-subif)#ip address 192.168.6.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#ex
Router(config)#int fa0/0.7
Router(config-subif)#encapsulation dot1q 7
Router(config-subif)#ip address 192.168.7.1 255.255.255.0


note: kenapa pada konfigurasi interface ada titik dan angka ? bisa dilihat pada
Router(config)#int fa0/0.5
Router(config)#int fa0/0.6
Router(config)#int fa0/0.7

ini adalah pembuatan VLAN pada interface fa0/0 dengan vlan 5,6,7 (bisa diganti yang sesuai)





===== Membuat DHCP Server untuk IP yang telah dibuat dengan /24 =====
Router(config-subif)#exit
Router(config)#service dhcp
Router(config)#ip dhcp pool TU
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.5.1
Router(dhcp-config)#dns-server 192.168.5.1
Router(dhcp-config)#network 192.168.5.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#exit
Router(config)#ip dhcp pool Dosen
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.6.1
Router(dhcp-config)#dns-server 192.168.6.1
Router(dhcp-config)#network 192.168.6.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#exit
Router(config)#ip dhcp pool StaffAdministrasi
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.7.1
Router(dhcp-config)#dns-server 192.168.7.1
Router(dhcp-config)#network 192.168.7.0 255.255.255.0


===== Setelah itu kita akan mengenable interface fa0/0
Router(dhcp-config)#exit
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0.5, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0.5, changed state to up

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0.6, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0.6, changed state to up

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0.7, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0.7, changed state to up

Bisa dilihat setelah kita melakukan "no shutdown pada router di interface Fa0/0, maka indikator interface sudah berwarna hijau.




Setelah mengkonfigurasi router, saatnya kita membuat Trunking dan Access VLAN pada Switch.


===== Membuat VLAN ID dan Nama Vlan =====
Switch>
Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 5
Switch(config-vlan)#name TU
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#vlan 6
Switch(config-vlan)#name Dosen
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#vlan 7
Switch(config-vlan)#name StaffAdministrasi
Switch(config-vlan)#exit


===== Membuat trunk dan access =====
Switch(config)#int fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#exit

Switch(config)#int fa0/5
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 5
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/6
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 5
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int range fa0/3-4
Switch(config-if-range)#switchport mode access
Switch(config-if-range)#switchport access vlan 6
Switch(config-if-range)#ex
Switch(config)#


Lakukan setting DHCP pada masing-masing PC yang terhubung pada switch0 dan coba lakukan komunikasi/ping pada PC yang berbeda VLAN.

Sampai sini PC yang terhubung pada switch0 sudah bisa mendapatkan IP pada Vlan yang telah dibuat.



Untuk switch1 lakukan langkah-langkah yang sama saat membuat mode trunking dan mode access.



Setelah kita membuat semua itu ada 3 perintah yang tidak kita kenal pada materi ini, yaitu. Encapsulation dot1q, Trunk dan Access

- Encapsulation dot1q

Ketika sebuah frame melewati interface router yang dikonfigurasi dengan dot1Q, router akan menambahkan header 802.1Q pada frame tersebut. Header ini berisi informasi VLAN ID, yang merupakan angka unik yang mengidentifikasi VLAN. 

Manfaat, Dengan encapsulation dot1Q, router dapat:

- Mengidentifikasi VLAN mana frame tersebut berasal atau ditujukan.
- Merutekan frame antar VLAN yang berbeda dengan benar.
- Mendukung komunikasi antar VLAN melalui satu link fisik (trunk). 

Contoh:
Jika sebuah frame dari VLAN 10 masuk ke interface router, router akan menambahkan tag dot1Q dengan VLAN ID 10 pada frame tersebut sebelum merutekannya. Jika frame ditujukan ke VLAN 20, router akan memeriksa tag dot1Q dan meneruskannya ke VLAN 20 sesuai dengan konfigurasi. 
Singkatnya, encapsulation dot1Q pada router memungkinkan router untuk berpartisipasi dalam jaringan VLAN dengan cara menambahkan tag 802.1Q pada frame, sehingga router dapat memproses dan merutekan lalu lintas antar VLAN dengan benar. 


source: AI

Encapsulasi dot1Q, yang merupakan metode penandaan VLAN, umumnya ada di switch dan router. Pada switch, dot1Q digunakan untuk menandai frame VLAN pada interface trunk, memungkinkan beberapa VLAN berbagi satu link fisik. Pada router, dot1Q digunakan pada sub-interface untuk membagi satu interface fisik menjadi beberapa interface logika, masing-masing untuk VLAN yang berbeda. 

Penjelasan lebih lanjut:

Switch:

Switch menggunakan dot1Q untuk mengidentifikasi VLAN mana yang menjadi tujuan dari setiap frame yang diteruskan. Setiap frame yang melewati interface trunk akan ditandai dengan ID VLAN yang sesuai. 

Router:

Router menggunakan dot1Q pada sub-interface untuk memproses lalu lintas VLAN. Sub-interface ini memungkinkan router untuk berinteraksi dengan VLAN yang berbeda melalui satu interface fisik. 

Contoh:

Jika sebuah switch terhubung ke router melalui interface trunk, switch akan menandai setiap frame dengan VLAN ID. Router, pada gilirannya, akan menggunakan sub-interface yang dikonfigurasi dengan dot1Q untuk menerima dan memproses frame-frame tersebut, sesuai dengan VLAN ID masing-masing. 

Perintah:

Perintah encapsulation dot1Q pada router digunakan untuk mengaktifkan dot1Q pada sub-interface. Perintah ini memungkinkan sub-interface untuk menerima dan memproses frame yang ditandai dengan VLAN ID tertentu

untuk membuat encapsulation dot1q dibutuhkan id VLAN, misal seperti contoh kasus yang kita buat, ada ID Vlan 5,6,7. Maka untuk perintah pada encapsulation dot1q bisa ditambahkan ID Vlan dibelakang perintah "encapsulation dot1q <vlan_id>" 


Jika pada Switch umumnya encapsulation di bagi 2 yaitu encapsulation dot1q dan encapsulation isl, namun pada packet tracer hanya tersedia encapsulation dot1q.

- isl adalah jenis encapsulation cisco propitery (cisco ke cisco).
- sedangkan dot1q adalah jenis open atau (bisa cisco ke selain cisco)



- Trunk / Trunking

trunking adalah metode untuk melewatkan beberapa VLAN sekaligus pada port switch, sehingga port yang telah dikonfigurasi sebagai trunk dapat dilewati oleh 2 atau lebih koneksi Vlan

- Access

berbeda dengan trunk, mode access yang hanya bisa melewatkan 1 Vlan ID saja

Jika Anda merasa bahwa artikel-artikel di blog ini bermanfaat, Anda bisa memberikan donasi melalui PayPal Atau Saweria Dana hasil dari donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain rockypratama.com Terima kasih.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Buka Komentar
Tutup Komentar